Tasykil Ikatan Pelajar Persis

Pimpinan Daerah Tasikmalaya Masa Jihad 2016 - 2017 | Ar-Rasikhuna Fil Ilmi !

Tasykil Ikatan Pelajar Persis Putri

Pimpinan Daerah Tasikmalaya Masa Jihad 2016 - 2017 | Ar-Rasikhuna Fil Ilmi !

Afwan

Afwan

Afwan

Afwan

Afwan

Afwan

Rabu, 24 Desember 2014

Makna Bertambah Usia

Hidup adalah sebuah perjalanan. Ia selalu ditemani oleh waktu yang terus berputar, tak disadari, tak kenal penat pun tak kenal lelah. Ia akan hanya disadari jika ada suatu kejadian yang luar biasa terjadi.

makna tahun baru
Perayaan Tahun Baru

Banyak orang yang mengucapkan "Selamat Ulang Tahun!", "Happy Birthday!", "Met Milad!", atau dengan bahasa-bahasa aneh lainnya ketika waktu yang sama terulang kembali. Namun, hakikatnya waktu tak pernah kembali, walau jarum menunjuk pada angka yang sama.

Kita lihat sejenak pada jam kita, baik jam tangan, jam dinding atau jam apapun yang kau miliki. Semua jam berputar dari angka 12 ke arah angka 3, lalu ke angka 6, berlanjut angka 9 dan kembali ke angka 12, seakan terbagi kedalam 4 wilayah yang berbeda. Benar atau betul? :D

gambar jam dinding
Pola Jam

Ayo kita hubungkan dengan perhitungan matematis!

Kita pasti pernah belajar tentang diagram Cartesius kan? Diagram koordinat yang memiliki sumbu X dalam keadaan horizontal dan sumbu Y yang tegak lurus terhadap sumbu X. Maka, sistem koordinat dari diagram Cartesius itu terbagi kepada 4 bagian, kuadran 1, kuadran 2, kuadran 3 dan kuadran 4.

gambar diagram cartesius kartesius
Diagram Cartesius

Setiap gerak koordinat yang mengarah dari satu titik menuju titik lainnya menghasilkan sebuah sudut. Ketika gerak yang tercipta berlawanan arah jarum jam, maka akan menghasilkan nilai sudut positif. Sebaliknya, ketika gerak yang tercipta searah dengan jarum jam, maka akan menghasilkan nilai sudut negatif.

Coba kita masukkan gerak sudut ke dalam bidang Cartesius, maka kita akan mendapatkan beberapa hasil :

Jika kita menarik garis dari titik O (0,0) ke titik sembarang, misalkan titik A (5,5), lalu tarik garis lagi dari titik O (0,0) ke titik B (5,-5) akan kita dapati sudut yang bernilai -90o dengan arah segitiga AOB yang searah dengan jarum jam. Ini bermakna bahwa setiap perubahan waktu yang searah jarum jam menghasilkan nilai minus atau hilangnya waktu.

sudut negatif
Gerak Sudut Negatif

Sebaliknya, jika kita menarik garis dari titik O (0,0) ke titik A (5,5), lalu tarik garis lagi dari titik O (0,0) ke titik C (-5,5) akan kita dapati sudut yang bernilai 90o dengan arah segitiga AOC yang berlawanan dengan jarum jam. Sekali lagi bermakna bahwa setiap perubahan waktu yang berlawanan dengan arah jarum jam menghasilkan nilai positif.

sudut positif
Gerak Sudut Positif

Akan kita dapatkan 2 kesimpulan :
  1. Gerak yang searah jarum jam bermakna negatif (berkurang)
  2. Gerak yang berlawanan jarum jam bermakna positif (bertambah)

diagram kartesius
Gerak searah jarum jam bermakna negatif (berkurang)

diagram kartesius
Gerak berlawanan arah jarum jam bermakna positif (bertambah)


Gerak searah memiliki arti usia kita bukanlah bertambah, namun berkurang setiap detiknya, begitupula sebaliknya.

Maka tak pantas jika kita mengalami ulang tahun, dianggap sebagai bertambahnya umur, tapi ia bermakna berkurangnya umur. Lebih parahnya lagi, orang yang 'berkurang umurnya' didoakan 'Semoga panjang umur...', glek! Sama saja mendoakan agar ia menderita di dunia! -,-

Setiap waktu yang kita gunakan akan dipertanyakan oleh Allah SWT, tak peduli ketika kita sedang beribadah pada-Nya ataupun sedang bermaksiat pada-Nya. Apalagi jika panjang umurnya.. Ia akan ditanya oleh Allah dalam setiap lama detiknya selama ia menghirup udara dunia. Na'udzubillah.

Maka, alangkah bijaknya kita mengolah dan berkarya dengan saling bernasehat dalam cinta dan kesabaran. :)

وَٱلۡعَصۡرِ ١ إِنَّ ٱلۡإِنسَٰنَ لَفِي خُسۡرٍ ٢ إِلَّا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ وَعَمِلُواْ ٱلصَّٰلِحَٰتِ وَتَوَاصَوۡاْ بِٱلۡحَقِّ وَتَوَاصَوۡاْ بِٱلصَّبۡرِ ٣

oleh Fachry Ahmad E Y
Div. Kominfo IPP PD Tasikmalaya
sumber

Selasa, 23 Desember 2014

Ketika Cinta Hadir

Cinta adalah naluri. Sangat manusiawi jika manusia membutuhkan Cinta. Cinta bukanlah sangkar yang hanya cukup ruang untuk satu burung saja. Namun cinta adalah samudera luas yang siapa pun bisa mengarunginya. Ikan apapun bisa kau temui di dalamnya. Mencintai adalah hal mudah. Siapapun bisa kau cintai. Ibu, Ayah, saudara, teman, bahkan seseorang yang spesial. Namun kita seringkali terperangkap pada jebakan dunia yang dipenuhi kepalsuan ini. Kita seringkali lupa apa makna cinta yang sejujurnya.

menyikapi cinta
Mencintai Sahabat

Mencintai seseorang, yang bahkan kita pun heran kenapa bisa menyempatkan ruang hati ini padanya, yang bahkan tak kunjung membukanya. Cinta apakah ini? Kenapa bisa terjadi? Apa yang menyebabkan cinta ini bisa datang pada dua insan atau bahkan seorang saja? Apa yang menyebabkan pipi merona ini ikut dibanjiri hati yang menitiskan rasa sakitnya atas nama cinta? Bukankah Cinta itulah yang memberikan wanginya taman kehidupan? Lalu kenapa karenanya selalu saja ada hati yang tersakiti ? Apa yang menyakiti siapa? Atau siapa yang menyakiti siapa ?

Begitulah masa remaja saat ini. Cinta seolah santapan pagi, siang, sore dan malamnya. Bagaimana tidak? mereka yang setiap malam selalu eksis dengan melodramanya di balik layar-layar elektronik, menyuguhkan apa makna cinta yang sedang memanipulasi di kalangan pemuda pemudi labil era ini. Miris memang. Dengan pakaian mininya, dengan gaya bicaranya yang mengejek dan tidak sopan, dengan gerakan badannya yang seperti tarian jahiliyyah, dan dengan cara bergaulnya yang tidak etis dalam agama, mereka malah menjadi figur idola yang dikagumi dan dipuji-puji lalu diikuti. Lantas kemana kah perginya makna cinta yang sesungguhnya? Mengapa cinta saat ini seringkali disisipi dengan zat yang paling rentan jadi godaan syaitan? yaitu Cinta atas dasar Nafsu.

cara menyikapi cinta
Ketika Cinta Hadir

Ternyata makhluk yang bernama Cinta ini tidak hanya mampir pada jiwa-jiwa yang hampa akan keimanan. Tidak salah jika cinta bisa singgah di hati semua orang sekalipun. Karena pada dasarnya Cinta memang tidak bersalah. Namun, ada yang aku herankan pada remaja yang sedang ditimpa 'racun merah jambu' ini. Kalimat-kalimat “Aku mencintaimu karena Allah” tak selalu digunakan pada wadah yang tepat. Sering disalah artikan. “karena Allah” hanyalah sebuah alasan. Alasan yang bisa membungkus rapih benda yang sudah retak sekalipun.

Mudah memang jika kita mengucapkannya. Namun tahukah kita apa maksud dari kalimat itu? Apalagi membawa nama Sang Khaliq sebagai sebab dari perbuatan kita. Tidakkah itu sangat berat tanggung jawabnya? Jika saja kita mau berpikir sebelum mengucapkannya.

Belum usai dengan kalimat jebakan di atas, ada juga status yang sangat amat mengganggu mata dan telingaku. Aneh saja, memangnya ada “Pacaran Islami”? Lucu sekali saat mendengarnya. Mengapa ada saja orang yang terpikirkan untuk menggunakan kalimat konyol itu? 

Bagiku pribadi, memangnya ada pendekatan pada zina yang disisipi dengan kata Islami? Waduh, berat sekali maknanya. Apalagi dengan mempertanggungjawabkannya kelak kepada Sang Khaliq di Yaumul Akhir? Walau aku sendiri belum tahu pasti apa sebab seseorang menggunakan status itu. Sungguh, Allah Maha Mengetahui. Aku tidak bisa langsung men-judge buruk status tersebut. Hanya saja, tidakkah itu bisa menjadi fitnah dalam Islam? Seandainya kita mau berpikir sebelum menggunakan status itu.

Kita harus ingat, kita ini masih labil. Kita terperangkap pada sebuah jembatan penghubung dari 2 daratan yang terpisah oleh sebuah arus yang deras. Kita bukan lagi anak-anak, kita pun belum layak disebut dewasa. Inilah masa peralihan yang seringkali menghipnotis seseorang yang melintasinya. Bukan berarti kita akan berdiam terus dalam masa ini. banyak hal tak terduga di jembatan ini jika kita lupa apa yang menjadi kiblat kita untuk melangkah maju melintasinya. Karena ia labil, kapan pun arus sungai ini siap menerjang menghanyutkan kita bila mana terjatuh. Itulah dunia remaja. Jangan terhanyut pada tipuannya.

Kawan, bolehkah aku bertanya? Manakah yang lebih menyentuh hati nuranimu antara seseorang yang berkata "Aku mencintaimu karena Allah” atau “Aku rasa, Allah Mencintaimu”?

menyikapi cinta
Allah tak pernah Melupakan Hamba-Nya

Dicintai manusia itu sudah mainstream. Tapi jika mendapatkan Cinta yang Hakiki bukankah itu titik puncak cinta yang sejati? Lalu kenapa kita lupa bahwa Allah tak pernah lupa untuk Mencintai makhluk-Nya? Siapa yang menghidupkan kita? Siapa yang menciptakan Hati agar kita dapat merasakan manisnya Cinta? Dan siapa juga yang kelak akan mematikan kita dan menghidupkan kita kembali?

Kita terlalu bergelimang dalam kehidupan dunia yang semu ini. Kita telah dibodohi media-media yang tidak mendidik dan mengikis iman kita. Kita lupa Siapa sejatinya yang menganugerahkan rasa cinta itu sendiri? Dia-lah Sang Pemilik Hati ini. Bukan kekasih yang mempermainkan perasaan kita. Tapi Kekasih sejati yang memupuk taman bunga di hati kita menuju keabadian. Andai kita mau mengakuinya.

Jika Mencintai orang lain yang bahkan tidak mengenal kita sekalipun begitu mudah dilakukan, lalu apa yang membuat kita sulit untuk Mencintai Dzat yang tiada hentinya Mencintai kita?

Agni Aulia
PPI 07 Cempakawarna

Senin, 03 November 2014

Temu Ilmiah Pelajar Muslim (TIPS) 2

Ikatan Pelajar Persis / Putri

Temu Ilmiah Pelajar Muslim (TIPS) 2 merupakan event bagi para Pelajar, khususnya pelajar Tasikmalaya untuk membuka tabir rahasia antara Ilmu Pengetahuan dengan Islam serta saling bertukar gagasan dan pikiran antar pelajar serta menyambung tali persaudaraan sesama pelajar Muslim.

Realita kehidupan pada zaman modern sekarang ini sangatlah memprihatinkan. Dari segala sisi aspek kehidupan, umat Islam telah dan masih digempur dengan pemikiran Barat yang telah meninggalkan nilai-nilai religius. Inilah yang disebut dengan Ghazwul Fikr (Perang Pemikiran).

Jika kita nilai umat Islam masa kini, hampir semua lini denyut peradaban dunia telah direbut, mulai dari segi politik, militer, ekonomi dan bahkan ilmu pengetahuan pun telah terlepas. Hal ini mengakibatkan kerusakan akhlaq dan kebobrokan moral menjadi santapan sehari-hari bangsa yang mayoritas penduduknya Muslim.

Padahal jika kita menelusuri sejarah peradaban manusia, awal dari pesatnya peradaban dunia bukanlah dari bangsa Sumeria yang menemukan sistem menulis dan irigasi, pun bukan dari bangsa Babilonia yang membangun menara Babel dengan sungai Eufrat & Tigris yang melimpah ruah, bahkan  juga bukan dari bangsa Persia dan Romawi yang kekuasaan mereka membentang dari Eropa hingga Asia. Waktu telah menjadi saksi bisu bagaimana sebuah bangsa yang bergelar ‘bodoh’ menjadi sebuah bangsa yang pesat, mengalahkan 2 bangsa adidaya pada masanya. Adalah Islam peradaban yang mengalahkan sang adidaya Persia dan Romawi Bizantium.

Abad ke-7 menjadi abad tergelap bagi dunia Barat, maka mereka menamakan zaman itu dengan Zaman Kegelapan (Dark Age), hanya karena mereka memegang teguh agama mereka saat itu (Katholik). Namun, abad itu pula menjadi titik tolak sebuah bangsa yang ummi (Tuna Aksara) menjadi sebuah bangsa yang berkembang pesat, diapit oleh 2 peradaban, Barat (Eropa) yang dibangun selama 650 tahun dan Timur (Persia) yang dibangun selama 1173 tahun, karena mereka memegang teguh agama mereka (Islam), yakni bangsa Arab hingga meraih masa-masa kejayaan.

Seiring berputarnya waktu, iri dan dengki selalu menghantui peradaban yang besar ini, mulai dari perselisihan Khilafah Islamiyyah, Perang Salib, pembakaran perpustakaan Baghdad, Perang Dunia I dan II, serta berujung pada saat ini, Ghazwul Fikr. Tujuan utama mereka yang membenci kemajuan Islam sangatlah jelas, mereka ingin agar umat Islam menjauhi agamanya dan ilmu pengetahuan yang menjadi penopang keimanan, baik secara persuasif maupun paksaan dan penindasan ala Eropa, yaitu penjajahan.


Seminar

"Al-Qur'an Sains Sepanjang Masa" oleh Ust. Heru Pamungkas
"Sejarah Keemasan Cendekiawan & Ilmuwan Muslim" oleh Ust. Tatan Ahmad Santana

Diskusi Ilmiah 

Mengangkat tema "Bobroknya Sistem Pendidikan di Indonesia"

Tanggal Pelaksanaan

Jum'at, 14 November 2014
Aulia Hall Centre kota Tasikmalaya


Untuk UMUM (tidak hanya kalangan SMA dan SMP, mahasiswa pun dapat ikut serta) & Gratis!!




Ikatan Pelajar Persis / Putri

Selasa, 07 Oktober 2014

Gerhana Bulan 8 Oktober 2014

waktu gerhana bulan
Gerhana Bulan

Rabu, 8 Oktober 2014 insyaa Allah akan terjadi Gerhana Bulan mulai jam 16.15 sampai 19.34 WIB 

Gerhana Total terjadi sekitar 59 menit (jam 17.25 WIB sampai jam 18.24 WIB). Pada awal gerhana sebagian besar masyarakat Indonesia tidak dapat mengamatinya, karena saat mulai gerhana bulan belum terbit (masih di bawah ufuk Timur). Gerhana Bulan total tersebut hanya terlihat setelah maghrib hingga jam 18.24 WIB. 

Bagi daerah yang waktu Maghrib setelah jam 18.24 WIB hanya bisa menyaksikan gerhana bulan sebagian/parsial sampai jam 19.34 WIB 

Bagi yang menyaksikan gerhana disunnahkan untuk :
  • Berdo’a, shodaqoh, takbier dan shalat gerhana
  • Shalat gerhana terdiri dari dua raka’at dengan 4 kali ruku dan 4 kali sujud. Tiap raka’at, setelah ruku membaca "Sami’allah" dan "Rabbana lakalhamdu", kembali dalam posisi saat membaca al-Fatihah dan ayat Quran kembali kemudian ruku lagi dan sujud.
  • Shalat gerhana disunnahkan berjamaah, imamnya membaca dengan jahar (dikeraskan)
  • Untuk Shalat Gerhana tidak ada Adzan maupun Iqamah, tapi cukup dengan ajakan “Ashalatu jami’ah”
  • Setelah Shalat Gerhana, boleh dilakukan Khutbah
Rentang waktu untuk Takbir dan Shalat Gerhana adalah saat Gerhana terlihat yaitu sejak Maghrib (waktu setempat) sampai 19.34 WIB

Rahasia Do'a dan Dzikir

Taukah kalian, hampir 95% dari ibadah yang kita lakukan sehari-hari mengandung do'a dan dzikir? Kalau tidak percaya, coba kita ambil contoh Shalat. 

Shalat dimulai dari Takbiratul Ihram dengan mengucapkan "اللهُ أكْبَرُ" yang artinya Allah Maha Besar, termasuk mengingat (dzikir) kepada Allah. Lalu pada saat membaca surat al-Fatihah dan surat pilihan yang berisi banyak do'a dan pujian, ruku dan sujud pun merupakan dzikir kepada Allah, dan duduk diantara 2 sujud dengan at-Tahiyat (baik awal maupun akhir) juga merupakan do'a dan dzikir. Belum termasuk do'a yang (seharusnya) sering kita ucapkan dalam keseharian kita seperti do'a bangun tidur, do'a sebelum dan sesudah makan, do'a masuk Masjid dan masih banyak lainnya.

rahasia do'a dan dzikir
Kucing juga Berdo'a :D

Keutamaan Do'a

Allah SWT telah memberi kita beribu-ribu do'a yang dapat kita ucapkan sebagai rasa syukur kita. Tentu saja itu adalah suatu kemudahan yang Allah beri untuk manusia agar kita terus ber-taqqarub (mendekatkan diri) kepada Allah Sang Khaliq. Dalam suatu hadits Qudsi tentang do'a disebutkan :

يقول الله تعالى : انا مع عبدي ما ذكرني وتحركت بي شفتاه
Allah berfirman : Aku bersama hambaku yang mengingat (dzikir) kepadaku dan bergerak kedua bibirnya (menyebut) dengan Nama-Ku

 - HR Ibnu Hibban dari Abi Hurairah -

Selain itu dengan banyaknya berdo'a dan berdzikir kepada Allah SWT, ia akan mendapatkan banyak sekali ganjaran oleh Allah SWT serta diampuni dosa-dosanya yang telah ia perbuat.


"من قال "لا اله الا الله ,وحده لا شرك له ,له الملك و له الحمد ,وهو على كل شيئ قدير عشر مرات كان كمن اعتق اربعة انفس من ولد اسماعيل
Barang siapa yang mengucapkan "لا اله الا الله ,وحده لا شرك له ,له الملك و له الحمد ,وهو على كل شيئ قدير", sebanyak 10 kali maka seperti memerdekakan 4 orang jiwa dari keturunan Isma'il

- HR Bukhari & Muslim -

من قال "سبحان الله و بحمده" مئة مرة حطت عنه خطاياه و ان كانت مثل زبد البحر
    Barang siapa yang mengucapkan "سبحان الله و بحمده" sebanyak 100 kali, diampuni atas dosa-dosanya , dan keadaan (dosa)-nya seperti buih di lautan

- HR Bukhari & Muslim -

Banyak sekali kan balasan kebaikan ketika kita berdo'a dan berdzikir kepada Allah SWT yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. Bahkan disebutkan dengan mengucapkan 10 kali
 "لا اله الا الله ,وحده لا شرك له ,له الملك و له الحمد ,وهو على كل شيئ قدير", pahalanya seperti memerdekakan 4 hamba sahaya. Padahal Bilal bin Rabbah yang dulunya adalah hamba sahaya, dibeli oleh Abu Bakar .RA dengan 9 uqiyah emas (setara 360 dirham = 1,08 kg emas), sangat mahal kan?

Belum lagi mengucapkan  "سبحان الله و بحمده" sebanyak 100 kali dapat menghapus dosa-dosa kita walaupun dosa kita sebanyak buih (gelembung) di lautan luas. Tentu saja dosa yang akan dihapus disini adalah dosa-dosa kecil, karena sama seperti buih di lautan, kecil tapi banyak tersebar. Sedangkan untuk diampuni dosa besarnya haruslah bertaubat, yaitu Taubat an-Nasuha. Bukan taubat sambel, sedikit-sedikit mencolek maksiat, sedikit-sedikit kapoknya.

Sayang sekali kan jika kita jarang untuk berdo'a dan berdzikir kepada Allah SWT. Walaupun ini adalah sunnah, tapi kita coba saja bandingkan. Amalan ibadah yang wajib pasti lebih sedikit daripada amalan ibadah sunnah, benar atau bener? Ibadah wajib mungkin hanya seputar shalat, zakat, shaum dan haji dalam waktu yang ditentukan. Sedangkan ibadah sunnah banyak sekali cakupannya, berdo'a, dzikir, infaq, shadaqah, shalat qiyam al-Lail, bahkan tersenyum sekalipun dapat dihitung sebagai pahala. 

Oleh karena itu, ayo kita hidupkan amalan sunnah kita dari hal yang termudah, berdo'a, dzikir dan tersenyum pun cukup.

oleh Fachry Ahmad E Y | Kominfo IPP PD Tasikmalya
Sumber : Salami Polis

Kesuksesan Bukanlah Mimpi

Banyak kita temui orang yang sibuk memikirkan masa depan. Namun, ia enggan melakukan tindakan untuk melakukan perubahan masa depan. Banyak orang yang berpikir keras untuk masa depan. Namun, ia enggan bertindak keras untuk masa depan.

Lalu, banyak orang yang mengatakan semua berawal dari mimpi, tapi untuk apa bermimpi kalau terus-terusan bermimpi. Pak Habibie pernah berkata :
"Saya tidak memiliki mimpi, tapi saya memiliki visi dan misi, karena mimpi hanyalah mimpi. Ketika bangun, semua keindahan mimpi itu hanyalah khayalan."

cita-cita dan usaha nyata
Menatap Visi
Ketika seorang guru bertanya, "Nanti dewasa kelak mau jadi apa?". Dengan santai kita menjawabnya, entah kita menjawabnya "Jadi guru..", "Jadi dosen..", "Jadi pengusaha sukses..". Tapi, apakah yang kita lakukan telah menunjukan apa yang kita inginkan?

Jika kita ingin menjadi guru, maka kita harus tekun belajar untuk bisa mengajar. Jika kita ingin menjadi pengusaha sukses, maka kita harus bekerja keras untuk bisa sukses. Bukan hanya sekedar besar dalam ucapan, tapi harus dengan perbuatan sebagai bukti riil.

Cobalah tengok orang-orang yang hanya terus berangan-angan tanpa mau memberi bukti. Mereka selalu mengatakan apa yang mereka inginkan. Namun, mereka sama sekali tidak menunjukan keinginannya dalam sikap mereka. Mereka tetap duduk manis bersama angan-angan kosongnya, berharap sebuah keajaiban dari langit turun kepada mereka.

يَعِدُهُمْ وَيُمَنِّيهِمْ ۖ وَمَا يَعِدُهُمُ الشَّيْطَانُ إِلَّا غُرُورًا
(Syaitan) Memberikan janji-janji kepada mereka dan membangkitkan angan-angan kosong pada mereka, padahal syaitan itu tidak menjanjikan kepada mereka selain dari tipuan belaka.
An-Nisa | 120

Sungguh kita tidak akan memperoleh apapun dari keinginan kita tanpa adanya realisasi nyata. Jika kita ingin menjadi sosok yang besar, maka lakukanlah dan rencanakanlah mulai dari detik ini juga! Rubahlah sikap-sikap negatif sekarang juga! Karena hanya orang bodoh yang menginginkan perubahan, tapi tetap melakukan hal yang sama.

Jangan menunda-nunda, apalagi menunggu sampai dewasa baru mau bangkit dan berusaha. Hilangkanlah pikiran, "mumpung masih muda... mending santai aja...". Kalaulah punggung ini telah rapuh dan raga tak lagi berpihak, apalagi yang bisa diperbuat??

إِنَّ اللَّهَ لَا يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتَّىٰ يُغَيِّرُوا مَا بِأَنْفُسِهِمْ
Sesungguhnya Allah tidak akan merubah suatu kaum hingga mereka mengubah diri mereka sendiri
Ar-Rad | 11

Oleh : Wildan Shahwah | PPI 67 Benda

Menjadi Hamba Pensyukur & Penyabar

buku 100 orang paling berpengaruh di dunia sejarah
Buku "100 Orang paling berpengaruh dalam sejarah" - Michael Hart

Michael Hart, menempatkan Nabi Muhammad SAW sebagai tokoh nomor satu dalam bukunya, “100 Tokoh Paling Berpengaruh di Dunia”. Padahal, sebagai non-Muslim, sebenarnya bisa saja Hart menempatkan tokoh agama lain untuk menduduki posisi itu. Namun, secara objektif, ia mengakui ada sesuatu yang mempesona dalam perjalanan hidup Nabi Muhammad sehingga beliau dianggap layak menjadi yang pertama. Terutama karena pengaruh ajarannya menyebar luas ke seluruh penjuru dunia dalam waktu yang singkat. Kenapa demikian? Nabi Muhammad bersabda :

 مَن يُرِيدِ اللهُ بِهِ خَيرًا يُفَقُّهُهُ فِي الدِّينِ, وَ إِنَّمَا العِلمُ بِالتَّعَلّمِ
“Siapa yang dikehendaki oleh Allah kebaikan baginya, maka ia akan dipahamkan dalam Ilmu Agama, dan sesungguhnya ilmu itu dengan Ta’allum (belajar)” 
H.R. Bukhari


Hadits ini menjelaskan bahwa ilmu adalah sumber kebaikan. Dan ilmu itulah, peradaban Islam menjadi maju dan menjadi rahmat bagi seluruh alam. 

Itulah yang membedakan cara persebaran agama Muhammad dengan Raja Romawi yang kala itu banyak pengikut dan kuat pasukannya. Berbeda dengan Nabi Muhammad, beliau kaya akan ilmu yang diwariskan kepada umatnya sebagai penerus Risalah-Nya, sehingga ketika Nabi Muhammad telah wafat, syi’ar Islam tidak berhenti sampai sana. Bagaikan virus yang menular dengan cepat, Islam berkembang pesat mulai dari Jazirah Arab menyebar ke seluruh dunia dengan cepat. Hampir seluruh benua merasakan nikmatnya bernaung dalam agama Islam. 

Sedangkan Raja Romawi yang kala itu banyak pengikutnya dan daerah kekuasaan yang lebih luas, perlahan makin sedikit dan menyempit ke pusat Romawi. Kenapa bisa terjadi? Karena yang mereka wariskan hanyalah harta dan kekuasaan, tanpa ilmu yang bermanfaat.
buku 100 orang paling berpengaruh di dunia dan sejarah manusia
Nabi Muhammad sebagai orang No.1 dalam sejarah

Imam Syafi’i berkata :

مَن أَرَادَ الدُّنيَا فَعَلَيهِ بِالعِلمِ, وَ مَن أَرَادَ الأَخِرَةَ فَعَلَيهِ بِالعِلمِ 
“Barang siapa yang menginginkan dunia, maka (wajib) baginya (mendapatkannya) dengan ilmu, dan barang siapa yang menginginkan akhirat, maka (wajib) baginya (mendapatkannya) dengan ilmu” 

Imam Bukhari pun sepakat dengan Imam Syafi’i, bahkan ia membuat satu bab khusus dalam Kitab Shahih Bukhari dengan judul “Al-‘Ilmu Qabla Al-Qauli wa Al-‘Amal” (Ilmu sebelum berkata dan beramal), yang intinya bahwa ilmu itu asas dari segala sesuatu, baik yang sifatnya perkataan maupun perbuatan. Tanpa ilmu, segala sesuatu itu tiada membawa arti. 

قُل هَل يَسثَوِي الَّذِينَ يَعمَلُونَ وَ الَّذِينَ لَا يَعلَمُونَ
 “Katakanlah ‘Apakah sama orang-orang yang mengetahui (ilmu) dengan orang-orang yang tidak mengetahui (ilmu)?” 

Karena itulah, Allah SWT mengecam keras orang-orang yang tidak menggunakan potensinya untuk berpikir dan meraih ilmu. Pada hakikatnya, mencari ilmu itu tidak memperhatikan usia, muda maupun tua diwajibkan untuk mencari ilmu. 

Faktanya, manusia zaman sekarang sudah buta akan Agama, akan ilmu tentang Agama, sehingga mereka sangat jauh dari Allah, jauh dari nilai-nilai kebaikan, dekat dengan anarkisme, sekularisme dan perbuatan-perbuatan setan lainnya akibat ketidak tahuan akan ilmu Allah yang mengajarkan tentang keselamatan di Dunia dan Akhirat. 

Ancaman Allah SWT bagi mereka yang tidak berilmu

وَ لَقَد ذَرَأنَا لِجَهَنَّمَ كَثِيرًا مِنَ الجِنِّ وَ الإِنسَانِ 
“Dan sungguh Kami jadikan bagi (Neraka) Jahannam kebanyakan dari (golongan) Jin dan Manusia”

لَهُم قُلُوبٌ لَّا يَفقَهُونَ بِهَا 
“Mereka memiliki hati, namun tidak (untuk) memahami (ayat-ayat Allah) dengannya”

وَ لَهُم أَعيُنٌ لَّا يَبصَرُونَ بِهَا 
“Dan mereka memiliki mata, namun tidak (untuk) melihat (ayat-ayat Allah) dengannya”


وَ لَهُم أَذَانٌ لَّا يَسمَعُونَ بِهَا
 “Dan mereka memiliki telinga, namun tidak (untuk) mendengar (ayat-ayat Allah) dengannya”


أُلئِكَ كَالأَنعَامِ بَل هُم أَضَلُّ 
“Mereka itu seperti binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat.” 
Al-A’raf : 179

Al-Qur’an dari awal diturunkan sampai sekarang tetap sama. Hadits-hadits Rasulullah telah banyak dibukukan. Tidak seperti dahulu, ketika ingin mengetahui satu hadits, Imam Bukhari harus berkeliling dunia untuk mencari kebenarah hadits itu. Al-Qur’an zaman dulu tersebar dalam lembaran mushaf, batu, daun dan kulit binatang. Berbeda dengan sekarang, Al-Qur’an sudah dibukukan dan dicetak jutaan eksemplar. Akan tetapi, kualitas ilmu orang-orangnya berbeda sekali. 

Ketika dulu, para sahabat harus Hijrah untuk bertemu langsung dengan Rasulullah dan belajar padanya. Sedangkan kita di zaman serba modern dengan fasilitas yang serba ada dan serba mudah, tidakkah kita sepeduli itu terhadap ilmu?

Semoga kita diluruskan hati kita serta diberikan kesadaran yang lebih atas Ilmu Agama Islam. Amiin.

Ar-rasikhuna Fil ‘Ilmi!

Oleh : Ra'abi Ghulamin Halim
Ketua PD Ikatan Pelajar Persis Tasikmalaya

Jumat, 06 Juni 2014

Ust. Jeje Zaenudin Mengisi Tabligh Akbar di Pesantren Persis 67 Benda Tasikmalaya

Ust. H. Jeje Zaenudin Abu Himam S.Sos.I M.Ag biasa dipanggil dengan Ustadz Jeje atau Abu Himam. Pendidikannya bermula dari SD Islam (Madrasah Ibtidaiyah) dan Madrasah Tsanawiyah di Ciawi, Tasikmalaya. Bahkan ia adalah Alumni Mualimin di Pesantren Persatuan Islam 67 Benda Tasikmalaya hingga tahun 1991. Lalu dilanjutkan di Lembaga Pendidikan Dakwah Islamiyah (LPDI) Jakarta, sebuah Lembaga pendidikan Kader da'i di bawah Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia (DDII) yang diasuh oleh tokoh tokoh penting seperti Mochammad Natsir, Yunan Nasution, Anwar Haryono, Buchari Tamam, Husein Umar, Dahlan Basri, Nabhan Husein dan tokoh tokoh lainnya dari para Mujahid Dakwah. beliau adalah salah satu mantan Ketua Umum Pemuda Persis pada masa periode 2005 - 2010.

jeje zaenudin
Ust. Jeje Zaenudin

Ustadz Jeje adalah pengasuh tetap Acara di RADIO DAKTA 107 FM Bekasi mengenai kajian Fikih Islam pada program Kuliah Fajar Interaktif. Acara radio ini dimulai tiap jam 5:00 bbwi yang dapat di dengar oleh masyarakat JABODETABEK juga Karawang. Nah, Diradio DAKTA ustadz Jeje malah lebih akrab disapa oleh pendengar dengan panggilan Ustadz ABU HIMAM. Memang beliau adalah sosok yang sangat luar biasa. Sikap pembawaannya yang jelas dan argumentatif dalam menyampaikan Al Qur'an dan Sunnah sangat diterima oleh para pendengarnya. namun tetap lemah lembut serta santun kepada pihak lainnya yang berbeda pendapat menjadi ciri khas Ustadz Jeje dalam berdakwah.

Beliau mempunyai hobi menulis sejak duduk di Mualimin Pesantren Persis 67 Benda Tasikmalaya. Sejak tahun 1995, ia menerbitkan buletin Dakwah dengan teman-temannya di Pemuda Persis Jakarta, dengan nama majalahnya At-Tajdid yang terbit setiap hari Jum'at.

Ustadz Jeje Zaenudin adalah seorang penulis yang produktif. Karya-karyanya yang telah dihasilkan antara lain :
  • Amerika Diambang Keruntuhan (terjemahan, diterbitkan Rabbani Press, 2003)
  • Hati-hati terhadap Bid'ah (diterbitkan BSKA, 1997)
  • Risalah Jenazah (untuk kalangan sendiri)
  • Duapuluh Hadist Nabi tentang Tamsil (untuk kalangan sendiri)
  • Akar Konflik Umat Islam (Persis Press, Bandung 2008)
  • Tema-tema Dasar Ajaran Islam (Hadico Press, Jakarta 2008)
  • Menolak Perangkap Aliran Sesat (Hadico Press, Jakarta 2008)
Penasaran dengan kiprahnya? kebetulan ada beberapa dari Staff Ikatan Pelajar Persis Tasikmalaya menjadi panitia di Event HIPA Benda 2014. Maka kami turut mengundang seluruh staff anggota untuk datang ke Event HIPA Benda '14, di acara Tabligh Akbar bersama Ust. Jeje Zaenudin.

Jum'at, 13 Juni 2014 | 15.30 WIB
Gedung Serba Guna Aminullah PPI 67 Benda - Tasikmalaya

More info :
Twitter | @hipabenda
Facebook | HIPA Benda '14
Instagram | @hipabenda

E-mail | hipabenda@gmail.com

Kamis, 29 Mei 2014

Pentingnya Berbagi Ilmu

Mungkin banyak disekitar kita orang yang terkadang 'pelit' dalam berbagi ilmu. Entah itu karena dia takut akan mempunyai saingan yang dapat menyamainya atau entah karena mempunyai hasud terhadap orang lain. Na'udzubillah.



Tetapi, nyatanya perbuatan itu salah. Kita seharusnya senang karena ilmu yang kita berikan kepada orang lain, akan banyak orang yang mengetahuinya. Tidak hanya itu, Allah SWT pun meninggikan derajat orang-orang yang memiliki ilmu, seperti dalam firman-Nya :

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِذَا قِيلَ لَكُمْ تَفَسَّحُوا فِي الْمَجَالِسِ فَافْسَحُوا يَفْسَحِ اللَّهُ لَكُمْ ۖ وَإِذَا قِيلَ انْشُزُوا فَانْشُزُوا يَرْفَعِ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا مِنْكُمْ وَالَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ دَرَجَاتٍ ۚ وَاللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرٌ

“Hai orang-orang beriman apabila dikatakan kepadamu: "Berlapang-lapanglah dalam majlis", maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan: "Berdirilah kamu", maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.
Al-Mujadilah :11

Dan taukah kalian? Jika seseorang memiliki ilmu, tapi dia tidak mengamalkanya atau membaginya pada orang lain, maka celakalah dia. Seperti hadist d bawah ini :

ﻣَﻦْ ﺳُﺌِﻞَ ﻋَﻦْ ﻋِﻠْﻢٍ ﻓَﻜَﺘَﻤَﻪُ ﺟَﺎﺀَ ﻳَﻮْﻡَ ﺍﻟْﻘِﻴَﺎﻣَﺔِ ﻣُﻠْﺠَﻤًﺎ ﺑِﻠِﺠَﺎﻡٍ ﻣِﻦْ ﻧَﺎﺭٍ . ‏ ﺃﺑﻮ ﺩﺍﻭﺩ 

“Barangsiapa ditanya tentang suatu ilmu lalu dirahasiakannya maka dia akan datang pada hari kiamat dengan kendali (di mulutnya) dari api neraka.”
H.R. Abu Dawud

Na'udzubillahi min dzalik... semoga kita tidak termasuk orang yang tidak dermawan dalam berbagi ilmu. Dan satu hal yg perlu kita ingat, bahwa ilmu itu akan menjadi penerang dialam kubur kita jika kita mengamalkanya. Jadi jangan takut untuk berbagi ilmu, karna ilmu itu cahaya. Dan cahaya itu membawa kita kepada kebahagiaan.

 Oleh : Fitri | Bid. Komunikasi & Informasi IPPi Tasikmalaya

Jumat, 09 Mei 2014

Mencari Teman Sejati

Sebagai makhluk sosial, manusia memiliki kecenderungan untuk berteman. Islam menganjurkan untuk menjalin pertemanan dengan baik. Pertemanan yang didalamnya saling menasehati untuk menetapi kebenaran dan kesabaran.

Teman Sejati


وَالْعَصْرِ | إِنَّ الإنْسَانَ لَفِي خُسْرٍ | إِلا الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ
Al-Ashr : 1-3

Islam juga mengingatkan penganutnya agar berhati-hati dalam memilih teman. Sayidina Ali RA pernah berkata,

"Kalau kalian ingin melihat kepribadian seseorang, lihatlah bagaimana teman-temannya."

Rasulullah SAW mengingatkan:

"Seseorang itu dipengaruhi oleh agama teman-temannya. Oleh sebab itu, berhati-hatilah dengan siapa kita bergaul."

Ali Zaenal Abidin berkata kepada putranya

"Wahai anakku, berhati-hatilah terhadap 5 kelompok. Jangan berteman dan berbicara kepada mereka, serta jangan menjadikannya teman dalam perjalanan."

Lalu purtanya bertanya tentang 5 kelomok itu. Sang ayah pun menjawab :

"Pertama, berhati-hatilah dan jangan bergaul dengan orang yang berkata dusta. Dia bagaikan bayangan yang mendekatkan engkau dari sesuatu yang jauh dan menjauhkan engkau dari hal yang dekat. 

Kedua, berhati-hatilah dan jangan bergaul dengan orang yang fasiq, sebab di aakan menjualmu seharga butiran atau lebih rendah dari pada itu."

Ketiga, berhati-hatilah engkau dan jangan bergaul dengan orang kikir, sebab dia akan menjauhkanmu dari hartanya ketika engkau memerlukan.

Keempat, berhati-hatilah engkau dan jangan bergaul dengan orang yang dungu, sebab dia ingin mendapat manfaat darimu, tetepi mencelakakanmu.

Kelima, behati-hatilah dan jangan bergaul dengan orang yang tidak memperhatikan kerabatnya, sebab aku mendapatkannya sebagai orang yang dilaknat Al-Qur'an dalam tiga tempat (ayat)."

Nasihat itu menunjukan bahwa pertemanan sejati dapat dijalin dengan kejujuran, ketaatan agama, kedermawanan, kemauan belajar, dan silaturahim. Kejujuran dapat menunjukkan dan menerima kebenaran. Kedermawanan dapat mendekatkan hubungan antar manusia. Kemauan belajar dapat membuat orang saling memahami dan menghargai. Sedangkan, silaturahim dapat menjalin persaudaraan, umur panjang, dan kelimpahan rezeki.

Dalam pandangan islam, teman juga dapat berupa perilaku atau amal. oleh sebab itu, umat islam dianjurkan mencari dan membinanya. Iman dan amal sholeh dalam pandangan islam dapat menolong dan menyelamatkan seseorang dari kehinaan.

Sayidina Ali berkata :

"Sesungguhnya, ada tiga jenis teman bagi seorang muslim. Pertama, teman ynag berkata, 'Aku bersamamu dikala engkau hidup ataupun mati.' dan inilah amalnya. Kedua, teman yang berkata, 'Aku bersamamu hanya sampai kuburanmu, kemudian meninggalkanmu.' inilah anaknya. Ketiga, teman yang berkata, 'Aku bersamamu hingga engkau mati.' inilah kekayaan yang akan menjadi milik ahli waris ketika dia meninggal.'."

Amal sholehlah yang dapat menolong seseorang tatkala menghadapi pengadilan tuhan dan tatkala tiada seorangpun sebagai penolong. Oleh karena itu, setiap Muslim perlu memperhatikan etika pertemanan dan berusaha menjadi teman yang sejati.

Oleh : Sulam Ummu Rosyidah & Nena Nadia | Bid. Kominfo IPPi Tasikmalaya

Jumat, 28 Maret 2014

Manfaatkan Waktu!

Sedang liburan? Istirahat? Atau sedang menunggu kerjaan berikutnya untuk dikerjakan?

Ust. Shiddiq Amien pernah berpesan :
"Jika kita menghadap ke Barat, maka kita akan membelakangi Timur"

Bingung maksudnya?

Memang benar kan? Ketika kita menghadap ke barat, otomatis kita membelakangi timur. Sebaliknya, ketika kita menghadap timur, kita membelakangi barat.

jam analog saku klasik
Memanfaatkan Waktu
Ibaratkan barat adalah kegiatan positif, dan timur adalah kegiatan negatif. Apabila kita disibukan dengan kegiatan-kegiatan positif, seperti shalat Dhuha saat waktu istirahat, kita akan terhindar dari segala aktivitas yang negatif. Inilah salah satu trik untuk menutupi celah masuknya bisikan setan kepada diri kita.


Allah SWT telah berfirman


وَالْعَصْرِ 
إِنَّ الإنْسَانَ لَفِي خُسْرٍ 
إِلا الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ 
"Demi Masa - Sesungguhnya manusia benar-benar berada dalam kerugian - Kecuali orang-orang yang beriman, dan saling menasehati akan kebenaran, dan saling menasehati akan kesabaran."
Al - Ashr | 1-3

Pada dasarnya, semua manusia itu akan rugi. Mereka yang menyia-nyiakan waktu yang telah Allah berikan di dunia ini. Penyesalan mereka kelak di akhirat tidak akan berguna. Mereka akan berkata kepada Allah, 'Kembalikan kami ke dunia Ya Allah, kami akan berbuat kebaikan'. Ada juga yang berharap, 'Lebih baik aku menjadi tanah saja daripada menjadi manusia'. Namun, semua itu hanyalah angan-angan, tak akan pernah terkabulkan.

Berbeda dengan orang yang memanfaatkan waktu. Mereka selalu berpikiran visioner dan optimis. Tidak perlu menyesali apapun yang terjadi di dunia ini, namun mereka berusaha untuk menjadi yang terbaik, selalu mengajak yang ma'ruf dan mencegah kemungkaran. Menjadi Agent of Change, itulah seorang muslim sebenarnya.



Oleh : Fachry Ahmad | Bid. Komunikasi & Informasi IPP Tasikmalaya

Sabtu, 15 Februari 2014

ROFI I - 2014

Assalamu 'alaikum sobat! :D Balik lagi niih ke blognya IPP-IPPi.... Ada kabar baik nih sob, IPP - IPPi PD. Tasikmalaya sudah mengadakan ROFI I nih, dengan sukses. Itu tuh, acara pengkaderan santri-santri mu'alimien untuk bisa menjadi anggota IPP - IPPi, khususnya Pimpinan Daerah Tasikmalaya.

ROFI I tahun ini dilaksanakan pada hari Kamis, 20 Februari sampai 21 Februari 2014, yang berlokasi di Gedung Serba Guna (GSG) Aminullah, Pesantren Persatuan Islam 67 Benda.

Selain itu, acara ROFI I kali ini menghadirkan pemateri -pemateri spesial, diantaranya :
  • Ust. Arif Rahman Hakim, Lc, M.Ag 
  • Ust. Drs. Uu Suhendar, M.Ag
Untuk dokumentasi foto, silahkan cek di Grup FB IPP - IPPi Tasikmalaya... :)