Tasykil Ikatan Pelajar Persis

Pimpinan Daerah Tasikmalaya Masa Jihad 2016 - 2017 | Ar-Rasikhuna Fil Ilmi !

Tasykil Ikatan Pelajar Persis Putri

Pimpinan Daerah Tasikmalaya Masa Jihad 2016 - 2017 | Ar-Rasikhuna Fil Ilmi !

Afwan

Afwan

Afwan

Afwan

Afwan

Afwan

Selasa, 07 Oktober 2014

Gerhana Bulan 8 Oktober 2014

waktu gerhana bulan
Gerhana Bulan

Rabu, 8 Oktober 2014 insyaa Allah akan terjadi Gerhana Bulan mulai jam 16.15 sampai 19.34 WIB 

Gerhana Total terjadi sekitar 59 menit (jam 17.25 WIB sampai jam 18.24 WIB). Pada awal gerhana sebagian besar masyarakat Indonesia tidak dapat mengamatinya, karena saat mulai gerhana bulan belum terbit (masih di bawah ufuk Timur). Gerhana Bulan total tersebut hanya terlihat setelah maghrib hingga jam 18.24 WIB. 

Bagi daerah yang waktu Maghrib setelah jam 18.24 WIB hanya bisa menyaksikan gerhana bulan sebagian/parsial sampai jam 19.34 WIB 

Bagi yang menyaksikan gerhana disunnahkan untuk :
  • Berdo’a, shodaqoh, takbier dan shalat gerhana
  • Shalat gerhana terdiri dari dua raka’at dengan 4 kali ruku dan 4 kali sujud. Tiap raka’at, setelah ruku membaca "Sami’allah" dan "Rabbana lakalhamdu", kembali dalam posisi saat membaca al-Fatihah dan ayat Quran kembali kemudian ruku lagi dan sujud.
  • Shalat gerhana disunnahkan berjamaah, imamnya membaca dengan jahar (dikeraskan)
  • Untuk Shalat Gerhana tidak ada Adzan maupun Iqamah, tapi cukup dengan ajakan “Ashalatu jami’ah”
  • Setelah Shalat Gerhana, boleh dilakukan Khutbah
Rentang waktu untuk Takbir dan Shalat Gerhana adalah saat Gerhana terlihat yaitu sejak Maghrib (waktu setempat) sampai 19.34 WIB

Rahasia Do'a dan Dzikir

Taukah kalian, hampir 95% dari ibadah yang kita lakukan sehari-hari mengandung do'a dan dzikir? Kalau tidak percaya, coba kita ambil contoh Shalat. 

Shalat dimulai dari Takbiratul Ihram dengan mengucapkan "اللهُ أكْبَرُ" yang artinya Allah Maha Besar, termasuk mengingat (dzikir) kepada Allah. Lalu pada saat membaca surat al-Fatihah dan surat pilihan yang berisi banyak do'a dan pujian, ruku dan sujud pun merupakan dzikir kepada Allah, dan duduk diantara 2 sujud dengan at-Tahiyat (baik awal maupun akhir) juga merupakan do'a dan dzikir. Belum termasuk do'a yang (seharusnya) sering kita ucapkan dalam keseharian kita seperti do'a bangun tidur, do'a sebelum dan sesudah makan, do'a masuk Masjid dan masih banyak lainnya.

rahasia do'a dan dzikir
Kucing juga Berdo'a :D

Keutamaan Do'a

Allah SWT telah memberi kita beribu-ribu do'a yang dapat kita ucapkan sebagai rasa syukur kita. Tentu saja itu adalah suatu kemudahan yang Allah beri untuk manusia agar kita terus ber-taqqarub (mendekatkan diri) kepada Allah Sang Khaliq. Dalam suatu hadits Qudsi tentang do'a disebutkan :

يقول الله تعالى : انا مع عبدي ما ذكرني وتحركت بي شفتاه
Allah berfirman : Aku bersama hambaku yang mengingat (dzikir) kepadaku dan bergerak kedua bibirnya (menyebut) dengan Nama-Ku

 - HR Ibnu Hibban dari Abi Hurairah -

Selain itu dengan banyaknya berdo'a dan berdzikir kepada Allah SWT, ia akan mendapatkan banyak sekali ganjaran oleh Allah SWT serta diampuni dosa-dosanya yang telah ia perbuat.


"من قال "لا اله الا الله ,وحده لا شرك له ,له الملك و له الحمد ,وهو على كل شيئ قدير عشر مرات كان كمن اعتق اربعة انفس من ولد اسماعيل
Barang siapa yang mengucapkan "لا اله الا الله ,وحده لا شرك له ,له الملك و له الحمد ,وهو على كل شيئ قدير", sebanyak 10 kali maka seperti memerdekakan 4 orang jiwa dari keturunan Isma'il

- HR Bukhari & Muslim -

من قال "سبحان الله و بحمده" مئة مرة حطت عنه خطاياه و ان كانت مثل زبد البحر
    Barang siapa yang mengucapkan "سبحان الله و بحمده" sebanyak 100 kali, diampuni atas dosa-dosanya , dan keadaan (dosa)-nya seperti buih di lautan

- HR Bukhari & Muslim -

Banyak sekali kan balasan kebaikan ketika kita berdo'a dan berdzikir kepada Allah SWT yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. Bahkan disebutkan dengan mengucapkan 10 kali
 "لا اله الا الله ,وحده لا شرك له ,له الملك و له الحمد ,وهو على كل شيئ قدير", pahalanya seperti memerdekakan 4 hamba sahaya. Padahal Bilal bin Rabbah yang dulunya adalah hamba sahaya, dibeli oleh Abu Bakar .RA dengan 9 uqiyah emas (setara 360 dirham = 1,08 kg emas), sangat mahal kan?

Belum lagi mengucapkan  "سبحان الله و بحمده" sebanyak 100 kali dapat menghapus dosa-dosa kita walaupun dosa kita sebanyak buih (gelembung) di lautan luas. Tentu saja dosa yang akan dihapus disini adalah dosa-dosa kecil, karena sama seperti buih di lautan, kecil tapi banyak tersebar. Sedangkan untuk diampuni dosa besarnya haruslah bertaubat, yaitu Taubat an-Nasuha. Bukan taubat sambel, sedikit-sedikit mencolek maksiat, sedikit-sedikit kapoknya.

Sayang sekali kan jika kita jarang untuk berdo'a dan berdzikir kepada Allah SWT. Walaupun ini adalah sunnah, tapi kita coba saja bandingkan. Amalan ibadah yang wajib pasti lebih sedikit daripada amalan ibadah sunnah, benar atau bener? Ibadah wajib mungkin hanya seputar shalat, zakat, shaum dan haji dalam waktu yang ditentukan. Sedangkan ibadah sunnah banyak sekali cakupannya, berdo'a, dzikir, infaq, shadaqah, shalat qiyam al-Lail, bahkan tersenyum sekalipun dapat dihitung sebagai pahala. 

Oleh karena itu, ayo kita hidupkan amalan sunnah kita dari hal yang termudah, berdo'a, dzikir dan tersenyum pun cukup.

oleh Fachry Ahmad E Y | Kominfo IPP PD Tasikmalya
Sumber : Salami Polis

Kesuksesan Bukanlah Mimpi

Banyak kita temui orang yang sibuk memikirkan masa depan. Namun, ia enggan melakukan tindakan untuk melakukan perubahan masa depan. Banyak orang yang berpikir keras untuk masa depan. Namun, ia enggan bertindak keras untuk masa depan.

Lalu, banyak orang yang mengatakan semua berawal dari mimpi, tapi untuk apa bermimpi kalau terus-terusan bermimpi. Pak Habibie pernah berkata :
"Saya tidak memiliki mimpi, tapi saya memiliki visi dan misi, karena mimpi hanyalah mimpi. Ketika bangun, semua keindahan mimpi itu hanyalah khayalan."

cita-cita dan usaha nyata
Menatap Visi
Ketika seorang guru bertanya, "Nanti dewasa kelak mau jadi apa?". Dengan santai kita menjawabnya, entah kita menjawabnya "Jadi guru..", "Jadi dosen..", "Jadi pengusaha sukses..". Tapi, apakah yang kita lakukan telah menunjukan apa yang kita inginkan?

Jika kita ingin menjadi guru, maka kita harus tekun belajar untuk bisa mengajar. Jika kita ingin menjadi pengusaha sukses, maka kita harus bekerja keras untuk bisa sukses. Bukan hanya sekedar besar dalam ucapan, tapi harus dengan perbuatan sebagai bukti riil.

Cobalah tengok orang-orang yang hanya terus berangan-angan tanpa mau memberi bukti. Mereka selalu mengatakan apa yang mereka inginkan. Namun, mereka sama sekali tidak menunjukan keinginannya dalam sikap mereka. Mereka tetap duduk manis bersama angan-angan kosongnya, berharap sebuah keajaiban dari langit turun kepada mereka.

يَعِدُهُمْ وَيُمَنِّيهِمْ ۖ وَمَا يَعِدُهُمُ الشَّيْطَانُ إِلَّا غُرُورًا
(Syaitan) Memberikan janji-janji kepada mereka dan membangkitkan angan-angan kosong pada mereka, padahal syaitan itu tidak menjanjikan kepada mereka selain dari tipuan belaka.
An-Nisa | 120

Sungguh kita tidak akan memperoleh apapun dari keinginan kita tanpa adanya realisasi nyata. Jika kita ingin menjadi sosok yang besar, maka lakukanlah dan rencanakanlah mulai dari detik ini juga! Rubahlah sikap-sikap negatif sekarang juga! Karena hanya orang bodoh yang menginginkan perubahan, tapi tetap melakukan hal yang sama.

Jangan menunda-nunda, apalagi menunggu sampai dewasa baru mau bangkit dan berusaha. Hilangkanlah pikiran, "mumpung masih muda... mending santai aja...". Kalaulah punggung ini telah rapuh dan raga tak lagi berpihak, apalagi yang bisa diperbuat??

إِنَّ اللَّهَ لَا يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتَّىٰ يُغَيِّرُوا مَا بِأَنْفُسِهِمْ
Sesungguhnya Allah tidak akan merubah suatu kaum hingga mereka mengubah diri mereka sendiri
Ar-Rad | 11

Oleh : Wildan Shahwah | PPI 67 Benda

Menjadi Hamba Pensyukur & Penyabar

buku 100 orang paling berpengaruh di dunia sejarah
Buku "100 Orang paling berpengaruh dalam sejarah" - Michael Hart

Michael Hart, menempatkan Nabi Muhammad SAW sebagai tokoh nomor satu dalam bukunya, “100 Tokoh Paling Berpengaruh di Dunia”. Padahal, sebagai non-Muslim, sebenarnya bisa saja Hart menempatkan tokoh agama lain untuk menduduki posisi itu. Namun, secara objektif, ia mengakui ada sesuatu yang mempesona dalam perjalanan hidup Nabi Muhammad sehingga beliau dianggap layak menjadi yang pertama. Terutama karena pengaruh ajarannya menyebar luas ke seluruh penjuru dunia dalam waktu yang singkat. Kenapa demikian? Nabi Muhammad bersabda :

 مَن يُرِيدِ اللهُ بِهِ خَيرًا يُفَقُّهُهُ فِي الدِّينِ, وَ إِنَّمَا العِلمُ بِالتَّعَلّمِ
“Siapa yang dikehendaki oleh Allah kebaikan baginya, maka ia akan dipahamkan dalam Ilmu Agama, dan sesungguhnya ilmu itu dengan Ta’allum (belajar)” 
H.R. Bukhari


Hadits ini menjelaskan bahwa ilmu adalah sumber kebaikan. Dan ilmu itulah, peradaban Islam menjadi maju dan menjadi rahmat bagi seluruh alam. 

Itulah yang membedakan cara persebaran agama Muhammad dengan Raja Romawi yang kala itu banyak pengikut dan kuat pasukannya. Berbeda dengan Nabi Muhammad, beliau kaya akan ilmu yang diwariskan kepada umatnya sebagai penerus Risalah-Nya, sehingga ketika Nabi Muhammad telah wafat, syi’ar Islam tidak berhenti sampai sana. Bagaikan virus yang menular dengan cepat, Islam berkembang pesat mulai dari Jazirah Arab menyebar ke seluruh dunia dengan cepat. Hampir seluruh benua merasakan nikmatnya bernaung dalam agama Islam. 

Sedangkan Raja Romawi yang kala itu banyak pengikutnya dan daerah kekuasaan yang lebih luas, perlahan makin sedikit dan menyempit ke pusat Romawi. Kenapa bisa terjadi? Karena yang mereka wariskan hanyalah harta dan kekuasaan, tanpa ilmu yang bermanfaat.
buku 100 orang paling berpengaruh di dunia dan sejarah manusia
Nabi Muhammad sebagai orang No.1 dalam sejarah

Imam Syafi’i berkata :

مَن أَرَادَ الدُّنيَا فَعَلَيهِ بِالعِلمِ, وَ مَن أَرَادَ الأَخِرَةَ فَعَلَيهِ بِالعِلمِ 
“Barang siapa yang menginginkan dunia, maka (wajib) baginya (mendapatkannya) dengan ilmu, dan barang siapa yang menginginkan akhirat, maka (wajib) baginya (mendapatkannya) dengan ilmu” 

Imam Bukhari pun sepakat dengan Imam Syafi’i, bahkan ia membuat satu bab khusus dalam Kitab Shahih Bukhari dengan judul “Al-‘Ilmu Qabla Al-Qauli wa Al-‘Amal” (Ilmu sebelum berkata dan beramal), yang intinya bahwa ilmu itu asas dari segala sesuatu, baik yang sifatnya perkataan maupun perbuatan. Tanpa ilmu, segala sesuatu itu tiada membawa arti. 

قُل هَل يَسثَوِي الَّذِينَ يَعمَلُونَ وَ الَّذِينَ لَا يَعلَمُونَ
 “Katakanlah ‘Apakah sama orang-orang yang mengetahui (ilmu) dengan orang-orang yang tidak mengetahui (ilmu)?” 

Karena itulah, Allah SWT mengecam keras orang-orang yang tidak menggunakan potensinya untuk berpikir dan meraih ilmu. Pada hakikatnya, mencari ilmu itu tidak memperhatikan usia, muda maupun tua diwajibkan untuk mencari ilmu. 

Faktanya, manusia zaman sekarang sudah buta akan Agama, akan ilmu tentang Agama, sehingga mereka sangat jauh dari Allah, jauh dari nilai-nilai kebaikan, dekat dengan anarkisme, sekularisme dan perbuatan-perbuatan setan lainnya akibat ketidak tahuan akan ilmu Allah yang mengajarkan tentang keselamatan di Dunia dan Akhirat. 

Ancaman Allah SWT bagi mereka yang tidak berilmu

وَ لَقَد ذَرَأنَا لِجَهَنَّمَ كَثِيرًا مِنَ الجِنِّ وَ الإِنسَانِ 
“Dan sungguh Kami jadikan bagi (Neraka) Jahannam kebanyakan dari (golongan) Jin dan Manusia”

لَهُم قُلُوبٌ لَّا يَفقَهُونَ بِهَا 
“Mereka memiliki hati, namun tidak (untuk) memahami (ayat-ayat Allah) dengannya”

وَ لَهُم أَعيُنٌ لَّا يَبصَرُونَ بِهَا 
“Dan mereka memiliki mata, namun tidak (untuk) melihat (ayat-ayat Allah) dengannya”


وَ لَهُم أَذَانٌ لَّا يَسمَعُونَ بِهَا
 “Dan mereka memiliki telinga, namun tidak (untuk) mendengar (ayat-ayat Allah) dengannya”


أُلئِكَ كَالأَنعَامِ بَل هُم أَضَلُّ 
“Mereka itu seperti binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat.” 
Al-A’raf : 179

Al-Qur’an dari awal diturunkan sampai sekarang tetap sama. Hadits-hadits Rasulullah telah banyak dibukukan. Tidak seperti dahulu, ketika ingin mengetahui satu hadits, Imam Bukhari harus berkeliling dunia untuk mencari kebenarah hadits itu. Al-Qur’an zaman dulu tersebar dalam lembaran mushaf, batu, daun dan kulit binatang. Berbeda dengan sekarang, Al-Qur’an sudah dibukukan dan dicetak jutaan eksemplar. Akan tetapi, kualitas ilmu orang-orangnya berbeda sekali. 

Ketika dulu, para sahabat harus Hijrah untuk bertemu langsung dengan Rasulullah dan belajar padanya. Sedangkan kita di zaman serba modern dengan fasilitas yang serba ada dan serba mudah, tidakkah kita sepeduli itu terhadap ilmu?

Semoga kita diluruskan hati kita serta diberikan kesadaran yang lebih atas Ilmu Agama Islam. Amiin.

Ar-rasikhuna Fil ‘Ilmi!

Oleh : Ra'abi Ghulamin Halim
Ketua PD Ikatan Pelajar Persis Tasikmalaya