Jumat, 09 Mei 2014

Mencari Teman Sejati

Sebagai makhluk sosial, manusia memiliki kecenderungan untuk berteman. Islam menganjurkan untuk menjalin pertemanan dengan baik. Pertemanan yang didalamnya saling menasehati untuk menetapi kebenaran dan kesabaran.

Teman Sejati


وَالْعَصْرِ | إِنَّ الإنْسَانَ لَفِي خُسْرٍ | إِلا الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ
Al-Ashr : 1-3

Islam juga mengingatkan penganutnya agar berhati-hati dalam memilih teman. Sayidina Ali RA pernah berkata,

"Kalau kalian ingin melihat kepribadian seseorang, lihatlah bagaimana teman-temannya."

Rasulullah SAW mengingatkan:

"Seseorang itu dipengaruhi oleh agama teman-temannya. Oleh sebab itu, berhati-hatilah dengan siapa kita bergaul."

Ali Zaenal Abidin berkata kepada putranya

"Wahai anakku, berhati-hatilah terhadap 5 kelompok. Jangan berteman dan berbicara kepada mereka, serta jangan menjadikannya teman dalam perjalanan."

Lalu purtanya bertanya tentang 5 kelomok itu. Sang ayah pun menjawab :

"Pertama, berhati-hatilah dan jangan bergaul dengan orang yang berkata dusta. Dia bagaikan bayangan yang mendekatkan engkau dari sesuatu yang jauh dan menjauhkan engkau dari hal yang dekat. 

Kedua, berhati-hatilah dan jangan bergaul dengan orang yang fasiq, sebab di aakan menjualmu seharga butiran atau lebih rendah dari pada itu."

Ketiga, berhati-hatilah engkau dan jangan bergaul dengan orang kikir, sebab dia akan menjauhkanmu dari hartanya ketika engkau memerlukan.

Keempat, berhati-hatilah engkau dan jangan bergaul dengan orang yang dungu, sebab dia ingin mendapat manfaat darimu, tetepi mencelakakanmu.

Kelima, behati-hatilah dan jangan bergaul dengan orang yang tidak memperhatikan kerabatnya, sebab aku mendapatkannya sebagai orang yang dilaknat Al-Qur'an dalam tiga tempat (ayat)."

Nasihat itu menunjukan bahwa pertemanan sejati dapat dijalin dengan kejujuran, ketaatan agama, kedermawanan, kemauan belajar, dan silaturahim. Kejujuran dapat menunjukkan dan menerima kebenaran. Kedermawanan dapat mendekatkan hubungan antar manusia. Kemauan belajar dapat membuat orang saling memahami dan menghargai. Sedangkan, silaturahim dapat menjalin persaudaraan, umur panjang, dan kelimpahan rezeki.

Dalam pandangan islam, teman juga dapat berupa perilaku atau amal. oleh sebab itu, umat islam dianjurkan mencari dan membinanya. Iman dan amal sholeh dalam pandangan islam dapat menolong dan menyelamatkan seseorang dari kehinaan.

Sayidina Ali berkata :

"Sesungguhnya, ada tiga jenis teman bagi seorang muslim. Pertama, teman ynag berkata, 'Aku bersamamu dikala engkau hidup ataupun mati.' dan inilah amalnya. Kedua, teman yang berkata, 'Aku bersamamu hanya sampai kuburanmu, kemudian meninggalkanmu.' inilah anaknya. Ketiga, teman yang berkata, 'Aku bersamamu hingga engkau mati.' inilah kekayaan yang akan menjadi milik ahli waris ketika dia meninggal.'."

Amal sholehlah yang dapat menolong seseorang tatkala menghadapi pengadilan tuhan dan tatkala tiada seorangpun sebagai penolong. Oleh karena itu, setiap Muslim perlu memperhatikan etika pertemanan dan berusaha menjadi teman yang sejati.

Oleh : Sulam Ummu Rosyidah & Nena Nadia | Bid. Kominfo IPPi Tasikmalaya

0 komentar:

Posting Komentar

Mohon pos komentar dengan bahasa yang baik dan untuk tidak menyertakan Link apapun di box ini. Syukron