Rabu, 24 Februari 2016

Pelajar Indonesia itu (terlalu) Hebat

Pelajar Indonesia itu (terlalu) Hebat

Oleh : Ikram Nazaruddin A.I.J. ( Staff Kominfo IPP PD Tasikmalaya )

             Kai (8), bukan nama sebenarnya, berlari ke arah teman-temannya di sebuah lapangan. Mereka terlihat sangat senang bermain, walaupun salju turun. Mereka menggunakan mantel dan baju yang berwarna-warni sesuai dengai kesukaan mereka, terlihat sangat kontras dengan gundukan salju yang berwarna putih di sekeliling mereka. Seorang ibu-ibu, memanggil mereka semua untuk mendapatkan coklat hangat di dalam gedung. Anak-anak langsung berhamburan masuk ke dalam, membuka sepatunya, dan menyimpannya dengan rapih ke dalam rak. Kemudian mereka mengantri dengan tertib, ya mereka sudah terbiasa melakukannya sejak kecil.

              Setelah selesai acara minumnya, ibu-ibu tadi menepuk tangannya dan perhatian seluruh anak-anak tertuju kepadanya. Dia berkata " Anak-anak saatnya kita belajar. ". Eh, sebentar... Kok ?

               Ya, ini adalah sekolah formal di Finlandia. Mereka mulai belajar formal di usia 7 tahun, tanpa dibebani oleh kurikulum yang dapat memecahkan isi otak kecil mereka. Mereka bebas menggunakan baju kesukaannya, tanpa seragam yang merepotkan. Dengan 5 jam pelajaran perhari maksimal, mereka dengan leluasa bermain, ditambah libur musim panas minimalnya 2 bulan. Di sekolah pun, mereka belajar bagaimana cara mengantri dengan baik, bekerja sama, memakai sepatu sendiri, berangkat ke sekolah sendiri, dan lain-lain. Yang jadi uniknya, untuk evaluasi hasil belajar, mereka bebas memilih pelajaran yang mereka sangat kuasai. Apa hasilnya ? Sekarang Finlandia menjadi kiblat pendidikan dunia.

               Lantas, bagaimana dengan pelajar Indonesia ? Kita "luar biasa pintarnya" , mulai dari usia bawah lima tahun mereka sudah belajar matematika, menulis huruf,dan membaca. Luar biasa banyaknya macam pelajaran yang harus kita serap di kurikulum Indonesia ini. Dengan UN yang hanya beberapa menit, kita dituntut untuk mendapatkan nilai tinggi untuk melanjutkan ke jenjang berikutnya, lalu sebagian pelajar memilih jalan pintas karena takut untuk tidak lulus. Dan masih banyak lagi yang dapat dijawab sendiri oleh pembaca. Apa hasilnya ? Sekarang pelajar Indonesia lebih mementingkan IQ daripada EQ dan SQ. Banyak orang yang pintar tapi bobrok moralnya. Tawuran, seks bebas, bahkan pembunuhan menjadi hal yang biasa bagi pelajar Indonesia. Coba search di google, banyak diantaranya menampilkan perilaku buruk pelajar.

             Kita tidak sedang berbicara cara melawan sistem di Indonesia, kita juga tidak sedang menjelek-jelekan pelajar Indonesia. Tapi ini adalah fakta dan masalah yang dihadapi oleh kita. Setidaknya kita dapat mencontoh apa yang ada di Finlandia. Bukankah Islam mengajarkan seperti begitu ?

Beberapa hal yang mungkin bisa ditiru, dari sistem pendidikan yang ada di Finlandia, diantaranya :

1. Anak Finlandia tidak memulai sekolah sampai usia mereka 7 Thn. ( Bandingkan dengan para orangtua di Indonesia justru bangga anaknya sekolah pada usia dibawah usia 7 tahun. bahkan dengan beben pembelajaran yang berat.)
2. Tidak di bebani Ujian dan PR, sampai menjelang usia mereka remaja.
3. Anak-anak tidak diukur sama sekali selama enam tahun pertama pendidikan mereka. ( Pada sistem pendidikan kita , Murid SD sampai stress karena sering ditakuti Pihak sekolah, dengan seabreg Ujian, Padahal terkadang anak sering tidak diajar ).
4. Hanya ada satu tes standar wajib di Finlandia, yang diambil ketika anak-anak berusia 16 Tahun. ( Bandingkan dengan sistem ujian ujian di SMP dan  SMA, Ditambah UN, bukan saja membuat Lembaga pendidikan tidak jujur, Anak hanya dihargai Otaknya saja, Minus bakat dan Minat,)
5. Tidak ada Kelas Unggulan,semua kemampuan berada pada kelas yang sama. Dan terbukti akhirnya RSBI /RSI di indonesia oleh MK dicabut keberadaanya, karena akan tercipta kasta kasta baru dalam dunia pendidikan.
6.Finlandia menghabiskan sekitar 30 persen lebih untuk biaya pendidikan  per siswa mengungguli  Amerika Serikat.
7.  30 persen anak-anak menerima bantuan tambahan selama sembilan tahun pertama mereka sekolah.
8. 66 persen siswa masuk ke perguruan tinggi.Dan tertinggi di erofa
9.  Nyaris semua siswa memilki kemampuan akademis yang merata
10. Kelas sains maksimal 16 siswa sehingga mereka dapat melakukan eksperimen praktis dalam setiap kelas.
11. 93 persen masyarakat Finlandia lulus dari SMA.bahkan17,5  peresen lebih tinggi dari AS .
12. 43 persen dari Finlandia siswa sekolah menengah pergi ke sekolah kejuruan.
13.Siswa SD mendapatkan 75 menit dari istirahat sehari di Finlandia dibandingkan rata-rata 27 menit di Amerika Serikat. 43 percent of Finnish high-school students go to vocational schools.
14. Guru hanya menghabiskan 4 jam sehari di dalam kelas, dan mengambil 2 jam seminggu untuk “pengembangan profesional.”
15. Finlandia memiliki jumlah  guru sebanyak di  New York City, namun siswa jauh lebih sedikit. Dengan perbandingan 600.000 siswa di finlandia dengan 1,1 juta di NYC.
Sumber : http://esqsmartplus.com/mengapa-finlandia-memiliki-sistem-pendidikan-terbaik-di-dunia/

               Lalu bagaimana cara menyelesaikan masalah ini ? 
  1.  Kita harus belajar,
  2.  Memanfaatkan waktu,
  3.  Mengolah diri, dan
  4.  Yang paling penting mendekatkan diri kepada Allah swt.
             Simpel saja menyelesaikan masalah ini, kalau seluruh pelajar indonesia jujur, taat, baik akhlaknya, dan itu semua sesuai dengan aturan islam, Insya Allah Indonesia akan sangat maju dan makmur. Wallahu alam bishowab.
               

0 komentar:

Posting Komentar

Mohon pos komentar dengan bahasa yang baik dan untuk tidak menyertakan Link apapun di box ini. Syukron